"Indikator pencemaran udara saat CFD dilaksanakan sangat menurun secara siginifikan," ujar Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Maruli Tua Sijabat, saat ditemui pada peringatan ulang tahun CFD ke-13 di kawasan CFD, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu (27/9/2015).
Maruli menjelaskan pencemaran udara diukur setiap H-3, hari H, dan H+3 pelaksanaan car free day. "Selalu terjadi penurunan yang sangat signifikan saat hari H (hari pelaksanaan CFD)," terangnya.
Baca juga: Polusi Udara Indonesia Menempati Peringkat 8 Paling Mematikan Sedunia
|
Selain sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara, hari bebas kendaraan bermotor juga dimaksudkan menyadarkan masyarakat untuk mengubah pola hidup. Yaitu agar kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi menjadi beralih ke transportasi umum.
"Saat ini, selama 13 tahun CFD berjalan, demands masyarakat sudah cukup tinggi dalam menggunakan TransJakarta dan kereta rel listrik (KRL). Setidaknya 30 persen warga tidak lagi ke Jakarta pakai kendaraan pribadi," jelas Alfred Sitorus dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbal di tempat yang sama.
"Pesan ini perlu sekali disampaikan, karena dengan menggunakan TransJakarta atau KRL yang kadar emisinya kecil, akan membantu dalam mengurangi polusi udara," tutup Alfred.
Baca juga: Akibat Polusi Udara, Jutaan Orang Bisa Meninggal Lebih Cepat
|